SumutMerdeka – Ambulans dari lembaga sosial khusus penanganan medis, Crisis Care Center, sempat terkena tembakan gas air mata saat hendak mengevakuasi korban dari pihak mahasiswa yang siang tadi berunjuk rasa menolak RKUHP. Ambulans pun berbalik arah menjauhi kepungan gas air mata. Salah satu petugas medis, Hartono menceritakan peristiwa itu terjadi ketika aparat kepolisian memukul mundur barisan mahasiswa di dekat jembatan layang Slipi.
“Kejadian
tembakan itu, setelah ambulans bawa pasien untuk dirujuk ke rumah sakit, begitu
balik lagi kami menghindar karena gas air mata mengarah ke ambulans,” kata
Hartono
Akibat tembakan gas air mata aparat kepolisian, timnya mengevakuasi korban
dengan peralatan seadanya. Ambulans untuk mengevakuasi korban tak berani
mendekati barisan massa aksi.
“Penanganan untuk korban akhirnya tidak gunakan ambulans, kami pasang
oksigen di sini,” ujarnya.
Selama kejadian bentrok
antara mahasiswa dan aparat, kata Hartono, pihaknya menangani puluhan korban
untuk dievakuasi. Korban tak hanya dari kalangan mahasiswa tapi juga masyarakat
sipil lainnya.